Kamis, 25 Juni 2009

JANGAN PILIH CALON PEMIMPIN YANG KORUP

JANGAN PILIH CALON PEMIMPIN YANG KORUP
Oleh : Safriani
Guru SMPN 2 Mesjid Raya, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar

Korupsi sudah tidak asing lagi terdengar dari telinga kita. Korupsi terjadi di mana-mana. Para pelakunya yang disebut koruptor, kebanyakan adalah para pejabat negara. Walau sebenarnya, tindak korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja. Artinya bisa dari kalangan pejabat pemerintah maupun dari kalnagan pengusaha dan masyarakat umum lainnya. Yang penting kita fahami adalah bahwa tindakan korupsi itu mengakibatkan rakyat miskin kelaparan. Korupsi telah menelantarkan anak-anak yang kurang mampu, putus sekolah dan lain-lain. Begitu besarnya dampak korupsi yang dirasakan oleh rakyat. Namun mengapa tindak korupsi tidak pernah henti?

Pertanyaan di atas, secara dangkal bisa kita dapatkan jawabnya. Yakni, karena para pejabat pejabat kita hanya mementingkan diri sendiri. Mereka melakukannya dengan tanpa menggunakan hati nurani sedikit pun. Juga karena tidak mau berfikir panjang serta rakus. Walau sebenarmya mereka tahu bahwa dampak dari apa yang mereka lakukan itu membuat rakyat yang menderita. Para koruptor telah melakukan korupsi terhadap dana kesehatan, pendidikan, dan yang lainnya hingga pada dana untuk orang miskin dan anak yatim. Padahal, dalam agama, ancaman orang yang memakan harta dan hak anak yatim sangatlah berat. Namun, mereka tetap saja korup. Akibatnya sekali lagi, rakyat kecil menjadi korban. Sementara janji-jani pemilu hanya ada ketika para caleg meminta suara kepada rakyat dengan berbagai cara tipu daya.

Banyaknya kasus tindak korupsi di negeri ini, telah menyebabkan banyak koruptor yang mendekam di penjara. Mereka dihukum dan dipenjara atas perbuatan mereka. Namun sanyang penjara dan hukum itu belum cukup bagi mereka. Mereka seharusnya dihukum mati. Karena mereka telah merusak masa depan bangsa kita. Karena hukuman penjara yang selama ini mereka jalani, tidak membuat mereka jera dan juga orang lain tidak merasa takut atas hukuman yang diberikan itu.

Dewasa ini, kita sedikit merasa puas atas apa yang dilakukan oleh presiden Bambang Yodoyono. Karena cepat tanggap dalam menanggulangi masalah korupsi yang sudah terjadi di negara kita. Usaha pak Presiden tersebut belum maksimal, karena hingga kini tindak korupsi masih terjadi di dalam pemerinahan beliau. Kita berharap bahwa kelak, korupsi sudah ditumpas habis dan para pelakunya di hukum mati. Agar para pejabat kita tidak ada yang mengulangi perbuatan korupsi.

Harapan lain adalah agar para pejabat yang akan terpilih di pemilu nanti, tidak hanya mengobral janji-janji yang diberikan. Karena awalnya para pejabat yang kini mendapat gelar koruptor dahulu juga mengumbar janji-janji kepada rakyat, tetapi sebaliknya hanya menipu rakyat dan menyengsarakan dengan cara halus dan lembut sehingga banyak rakyat yang tertipu. Oleh sebab itu, kita harus cerdas dalam memilih calon-calon pemimpin bangsa ke depan. Pemimpin yang adil adalah pemimpin dapat memakmurkan rakyat, mensejahterakan rakyat. Pempimpin yang adil juga dapat menumpas para pelaku korupsi di tanah air. Pemimpin yang kita pilih hendaknya adalah orang-orang yang sudah terbukti tidak melakukan tindakan korupsi selama ini. Pemimpin yang akan kita pilih adalah pemimpin yang bukan mencari kekayaan selama menjabat sebaai pemimpin dengan cara-cara memakan dana untuk rakyat. Kalau kita cerdas memilih waakil rakyat dan calon pemimpin masa depan dengan membuat kriteria-kriteria yang kongkrit, kita akan bisa menjaga bangsa ini dari petaka korupsi. Maka, sejak sekarang kita harus menjadi pemilih yang cerdas dan kritis. Bisakah? Semua terpulang pada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar