Senin, 22 Juni 2009

KORUPSI DALAM PANDANGAN TUHA PEUT PEREMPUAN

KORUPSI DALAM PANDANGAN TUHA PEUT PEREMPUAN
Oleh : Yulismayanti
Sekretaris Forum Tuha Peut Perempuan Kabupaten Aceh Barat
Anggota Tuha Peut Gampong Langung Kecamatan Meurebo

Di era globalisasi sekarang ini, kata‐kata korupsi sangat sering kita jumpai, baik dalam media masa maupun elektronik. Hal ini menggambarkan bahwa sudah merajalelanya perbuatan korups,i baik dikalangan elit, maupun di masyarakat biasa. Sehingga, perbuatan seperti in,i tidak malu lagi untuk dilakukan. Krisis yang sangat susah untuk dihilangkan adalah krisis mora,l karena tidak ada lagi rasa kebersamaan dan kasih sayang terhadap orang lain.Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terpuruk disebabkan oleh adanya sebagian orang menumpukkan kekayaan, hanya untuk kesenangan sendiri dengan perbuatan yang keji yaitu“korupsi”.
Pemerintah sudah berusaha membuat peraturan‐peraturan dan sanksi yang jelas bagi pelaku korups.i Namun, sampai dengan saat sekarang ini, masih juga banyak kasus yang dijumpai. Padahal kita tahu bahwa perbuatan korupsi sangat dilarang dalam agama, karena dengan perbuatan ini menimbulkan kemiskinan bagi saudara‐saudara kita yang lain. Kita sadari atau tidak, perbuatan korupsi ini bisa diatasi dengan cara memberikan pendidikan agama yang benar kepada keluarga dan anak‐anak kita. Karena segala sesuatu dimulai dari keluarga yang terkecil, baru terhadap lingkungan. Apabila nilai norma agama sudah benar diterapkan, maka segala tindakkan mencerminkan kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Forum Tuha Peut, khususnya perempuan sangat mendukung program anti korupsi. Seandainya kita sadar bahwa sebenarnya harta adalah titipan Allah SWT, maka cara kita mendapatkannya harus melalui jalan yang diridhoi‐NYA. Sehingga harta tersebut halal kita pergunakan. Manusia hanya diberikan kesempatan untuk mengumpulkan harta dengan cara yang halal dan menikmatinya. Kalau tidak sanggup memanfaatkan dan megelola harta sesuai dengan ajaran agama maka manusia tersebut akan binasa. Dalam hal ini kita harus menyadari bahwa dalam mengumpulkan harta jangan sampai kita lupa kepada saudara‐saudara kita yang lain untuk menumpuk kekayaan kita melakukan hal‐hal yang dapat merugikan orang lain. Karena di dalam harta yang kita dapatkan, juga ada hak‐hak orang miskin.
Kemiskinan yang kita lihat dan rasakan saat sekarang ini, merupakan fenomena dari perbuatan‐perbuatan keji yang dilakukan oleh koruptor‐koruptor yang menipu rakyat. Apakah hal seperti ini akan kita diamkan saja? Ataukah kita perempuan‐perempuan tidak mau bersuara untuk mengangkat kembali derajat negara kita ini kepada kebaikan dengan menghilangkan korupsi dalam segala bidang dimuka bumi terutama Nanggroe Aceh Darussalam yang kita cintai ini. Mari kita bersuara bersama‐sama untuk membasmi tikus‐tikus dalam karung (Korupsi) yang sangat meresahkan rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar